Kamis, 25 Juni 2015

MAKRAB FORKOM MALANG DI PANTAI KONDANG MERAK




MAKRAB mungkin pada ga tau ya apa itu makrab ?? makrab itu hanya kepanjangan saja yaitu malam keakraban bersama dengan forkom malang .forkom apa pula itu ???sebelum kita membahas mengenai acara kita langkah baiknya kita membahas mengenai Forkom dahulu agar para pembaca ga ke bingungan
Forkom adalah FORUM Komunikasi Fotografi Mahasiswa Malang (FORKOM FM) adalah wadah berhimpunnya para pecinta fotografi di Kota Malang. Lahir tahun 2001, FORKOM FM merupakan wadah yang menaungi unit-unit kegiatan mahasiswa peminat fotografi yang berdiri di PTN/PTS Malang. Dalam forum atau komunitas ini, FORKOM tidak sekadar ada. Tapi juga hidup. Itu terbukti, dari tahun ke tahun, anggota yang masuk dalam komunitas ini sangat banyak.
“FORKOM FM memiliki fungsi sangat luas, tidak hanya sebagai tempat berkumpul, tapi juga sebagai media sharing dan komunikasi antar unit kegiatan mahasiswa (UKM) dalam pembahasan perkembangan fotografi,’’
awalnya FORKOM FM ini hanya diikuti oleh beberapa UKM di beberapa universitas. Tapi seiring waktu, anggota yang bergabung semakin banyak. Pria dengan rambut cepak ini pun menyebutkan satu persatu UKM yang terdaftar dalam FORKOM FM. Yakni BIDIK(Universitas Merdeka) , Bengkel Foto (Universitas Brawijaya), Blidz (Universitas Brawijaya) , FOCUS-UMM (Universitas Muhammadyah Malang) , FOMATIK (Politeknik Kesehatan Malang) , FORMAT (Institut Teknologi Nasional ), G-PHOC (Universitas Gajayana), HIMAFO (Universitas Negeri Malang) , HMJF (Universitas Kanjuruhan), JHEPRET CLUB (UIN Maliki Malang) , JUFOC (Universitas Muhammadiyah Malang), KOMPENI (STIKI Malang), OBSCURA (Universitas Muhammadiyah Malang), PANORAMA (Universitas Islam Malang), RICARO (Universitas Brawijaya), THEATERISIC WATSEPA (Politeknik Negeri Malang), X-FLASH (Universitas Tribhuwana Tunggadewi).
Melalui wadah inilah, UKM di tiap kampus menyatu. Banyak kegiatan kreatif yang lahir dari forum ini. Tentunya kegiatan tersebut sangat berkaitan erat dengan dunia fotografi. Yang paling penting melalui forum ini masing-masing anggota bisa belajar untuk mengasah bakat dan minatnya sehingga lebih baik lagi. FORKOM FM merupakan pemrakarsa lahirnya Forum Fotografi Indonesia Lintas Mahasiswa (FILM). Yaitu wadah komunitas fotografi mahasiswa yang menghubungkan seluruh daerah di Indonesia. Dua agenda nasional menjadi kegiatan rutin forum ini, yakni Jambore Nasional dan Pameran Nasional.Karena pameran menjadi anggenda rutin, maka persiapannya pun cukup matang, karena dilakukan jauh hari sebelum hari H,
Dalam pematangan konsep, semua anggota FORKOM pun tidak diam. Semuanya urun rembuk. Ya sekalipun tidak mudah, tapi urun  rembug yang disampaikan anggota inilah, yang membuat konsep pameran betul-betul Matang.
“Disini tidak ada leader, semuanya anak buah, dan bisa menyuarakan isi hati, Memang awalnya tidak mudah, karena anggota yang sangat banyak. Tapi saat itu diterapkan betul, setiap anggota boleh bersuara, komunitas ini lebih hidup.
“Eyel-eyelan sering, adu suara saat membahas konsep juga sering terjadi. Tapi yang pasti, eyel-eyelan itu dasarnya adalah agar event yang kita kerjakan berjalan sukses. Itu saja yang kita pegang,’’ Event yang digelar memang tidak hanya pameran foto. Tidak jarang, komunitas ini mengadakan event hunting foto bersama. Sudah pasti kegiatan ini akan sangat meriah, karena pesertanya sangat banyak.
“Kalau hunting foto bersama yang kami tekankan adalah kebersamaan. Kita boleh hunting dan mencari angel foto yang baik serta menarik, tapi kita tidak boleh meninggalkan teman. Disinilah seninya,’’ tambah pria berambut gondrong ini. Kebersamaan yang ditekankan itulah kemudian membuat anggota FORKOM ini menjadi saudara bagi satu sama yang lain.
Kebersamaan itu tidak hanya ditunjukkan anggota senior, tapi juga anggota junior. Bahkan untuk merekatkan tali persaudaraan antar senior dan yunior, FORKOM FM menggelar Makrab (Malam Keakraban). Dalam kegiatan ini tidak ada kesenjangan antara senior dan yunior. Alias semuanya sama. 
“Makrab biasanya digelar setelah mahasiswa baru masuk. Kan anggota FORKOM FM adalah mahasiswa, jadi ya setelah perkuliahan masuk,
Akan tetapi kali ini makrab di adakan di Pantai Kondang Merak Malang Selatan sebelum acara ini berlansung beberapa bulan lalu bulan maret diadakan beberapa kali rapat mulai dari pembentukan panitia yang utusannya dari masing masing ukm Hingga Akhir Kita Melakukan Acara Yaitu Tanggal 9-10 Mei 2015 peserta yang ikut sangat antusias yang awalnya yang di wajibkan minimal hanya 5 per ukm akan tetapi semua itu diluar yang di wajibkan oleh ketua pelaksana makrab ini yang di sampaikan oleh mas jefri yang berjabatan selaku ketua pelaksana makrab 2015 kali ini . saat saya temui saat acara tecnikal meting di Format ITN Malang .
Kami berangkat menuju pantai kondang merak tersebut dilakukanoleh 2 ronde : ronde pertama berangkat jam 07.00 yang di mulai berkumpul di Format ITN dan sedangkan di ronde ke dua jam 11.00 siang berangkatnya dari Hima fo UM nah dari dua ronde tersebut para UKM fotografi yang di malang berangkat bersama sama dan kami dari G-Phoc berangkat jam 09.00 karena kami menunggu salah seorang AM yang belum datang maka dari itu kami memutuskan buat berangkat belakangan dari ronde pertama karena kami sudah mengetahui tempat lokasi yang digunakan untuk acara makrab ini kami berangkat dari sekretariat G-Phoc Universitas Gajayana Malang jam 09.00 dengan menggunakan  motor 6 orang yaitu : motor I ketum Rudi & Mba Desty Motor 2 Mas ringgih & Yuni Motor 3 Yolan & arif perjalanan menuju lokasi sangat panas sekali dan di tambah dengan angin sepoy sepoy selama perjalanan agin sepoy sepoy membuat mata mengantuk juga mengatasi hal tersebut agar yang menompang tak mengantuk kami saling mengobrol antar yang membawa dan bercerita ria singkat cerita kami sampe di lokasi tempat makrab 2015 di laksanakan yang di ketua Pelksana  oleh mas jefri dari UKM Jufoc UMM , dan kami sampai di sana sudah ada beberapa orang dari ukm lain seperti mas Hari dan mas harfi alias keling (emang sih orangnya rada keling hehe... piss) yaitu dari UKM Format yang selalu aktif di forkom malang setiap ada cara mereka pasti datang walau gak di undang hehehe. Setelah beberapa istirahat lansung hunting free karena itu merupakan rangkaian dari acara tersebut yang di moderatori mas hari dari format hunting free kami lanjut dengan berenang bersama dan bermain bola di pantaibersama dengan gabungan dari berbagai UKM agar tiap Ukm bisa mengenali angota dari UKM lain dan agar saling mengenal juga  agar para maba jika bergabung di forkom FM Malang mainnyadan temannya  tidak hanya dengan ank anka UKM nya  saja dan juga bisa memperbanyak Link di luar kampus setelah kurang lebih dari 2 jam bermain di pantai di lanjutkan di adakan lomba pertandingan sepak bola antar UKM yang du rasinya 2 kali 15 menit 1 kali pertandingan pertandingan pertama Format vs X-Flash dan di susul oleh G-PHOC vs himafo dan pertandingan dari UKM lainnya ketika sedang asik melakukan pertandingan datanglah iu ketua forkom FM malang mba Nadia dari Fokus UMM yang baru aja pulang kliah lansung cau ke lokasi demi acara forkom dan ketika dia datang lansung ada ide dari mas keling untuk nyeburin dia ke pantai ga asik kloibu ketua ga kut basah kita semua di sini kan udah pada basah hehehe 1 jam berikutnya kita semua bersiap siap untuk beres beres badan dan di lanjutkan dengan isoma dan baru masuk acara temu akrab nya setelah isoma yaitu melakukan game fun yaitu tiap kelompok terdiri dari beberapa orang yang bersal dari berbagai UKM agar tiap kelompok saling mengenal antara satu sama lainnya semua peserta dibagi menjadi 8 kelompok game tiap tiap game tersebuat adalah meindahkan bola dari lapangan menuju lobang dengan menggunakan sumpit dari bambu peraturan yang di bikin dari sie acara makrab 2015 ini adalah bola boleh jatuh hanya 2 kali lebih dari itu di diskualifikasi dari keseluruhan itu di dapat pemenangnya yaitu dari kelompok 4,6,8dan dari 3 kelompok yang menang itu di adu kembali dan di dapat pemenangnya yaitu juara 1 kelompok 4 juara 2 kelompok 8 dan juara 3 k3lompo singkat cerita tiba tiba hujan pun datang lalu panitia memutuskan untuk acara di lanjutkna ke dalam tenda dengan kegiatan temu akrab dan bertanya tanya tentang forkom yang di moderatori oleh mas hari dan pembicaranya “Mas GAPO “ banyak dari para maba atau yang baru bergabung dengan forkom malang menanyakan tentang seluk beluk tentang forkom singkat cerita setelah tak ada lagi yang bertanya maka di lanjutkan istirahat sampe pagi karena suasana yang tak memungkinkan diskusi suasana yang sangat dingin dan keesokan paginya setelah bagun pagi dan soalt subuh acara bebas yaitu kami memutuskan untuk melakukan hunting di seputar pantai kondang merak sampai jam 10 untuk lanjutkan acara selanjutnya yaitu game : game maling dan polisi disertai dengan musik dan dari pihak G-Phoc yang kena hukuman AM Yolan MS yang dapet pasangan dengan dari UM yang bernama Icha  mendapat hukuman memindahkan bola dari lubang kiri ke lubang kanan dalam satu sarung yang di ikattt singkat cerita waktu sudah menunjukkan 11.30 dan pihak konsumsi telah melakukan menyiapkan konsumsi siang untuk makan terakhir sebelum pulang setelah makan bersama di lanjutkan dengan pembagian baju makrab yang telat karena daripihak yang membagikan baru bisa datang di hari terakhir seiring dengan itu di lanjutkan dengan nyanyi bareng sambil bersiap siap berberes pulang dan meruntuhkan tenda dan mebereskan semua perlengkapan yang telah di pakai pada saat acara makrab 2015 ini tak lama setelah itu kami memutuskan untuk pulan dans ebelum itu kami pulang dari pantai Kondang Merak sebelum itu kami Forkom Malang mengadakan Foto Bersama setelh itu kami pulang lebih dahulu dari UKM jam 02.00 lain singkat cerita kemalangan menimpa kami selama perjalanan motor yang di kendarai ketum dan mba desti ke pleset dan jatuhhh akan tetapi tidak begituu parah setelah beberapa jam istirahat menennangkan diri kami melanjutkan perjalanan pulang jam 04.00 dari kabu paten malang menuju Kota Malang dan jam menunjukkan jam 05.30 dan kami memutuskan mencari rumah makan untuk makan karena kepept waktu magrib juga maka dari itu kami mutuskan istirahat buat makan dulu di daerah karang ploso tepatnya di warung sego setelah selesai makan kami lansung ngebut terus menuju malang dan sampai di malang sekitar pukul 09.00 malam dan kami lansung kembali ke rumah masing masing dan sangat berharga pengalaman perjalanan kami kali ini semoga Makrab tahun depan lebih bagus acara dari tahun ini .



LIPUTAN LIBURAN KE DIENG JAWA TENGAH




Liburan kamu biasa biasa saja? Bosen and galau? Cobain deh liburan ke dataran tinggi Dieng, kamu kamu bakalan menemukan sensasi baru, berupa pengalaman seru tentunya. Dijamin kamu tidak nyesel. Suguhan wisata dieng berupa panorama alam yang benar-benar menarik perhatian, pasalnya masih banyak tempat alami, dan super suru.Liburan Ke Dieng, Mau Banget ! Itu dia yang kita mau. Selain itu, liburan ke dieng bisa menambah wawasan, apalagi kaalian yang lagi ada tugas penelitian. Udah deh, gak usah ragu, langsung visit Dieng Plateau. Soal penginapam kalian juga tidak perlu khawatir, karena penduduk asli Dieng udah menyulap rumahnya menjadi homestay. Dijamin asik deh.
Banyak temen-temen yang cerita tentang dieng-wonosobo. Katanya tempat sejuta keindahan di atas awan dan punya ke unikan masyarakatnya banyak anak-anak yang rambut gimbal disana. Banyak sejarah dan tradisi-tradisi dari nenek moyang yang masih di pertahankan sampai sekarang. Karena saya senang traveling, sepertinya tempat satu ini menarik untuk di kunjungi nih. Dan kesempatan itu datang, saat waktu libur kuliah kamis sampai selasa kami buat untuk Hunting Besar ke  dieng-wonosobo.
Kami dari UKM G-PHOC Universitas Gajayana Malang yang bergerak di bidang fotografi akan melaksanakan progam kerja tahunan yaitu Hunting Besar. Kali ini kami mengambil tempat di pelosok jawa tengah di daerah desa dieng kab.wonosobo jawa tengah. Mendengar di daerah dieng banyak hal-hal yang menarik untuk di abadikan, maka kami akan memvisualkan dalam bentuk foto portrait tentang kehidupan di desa dieng serta keindahan-keindahan alam yang masih alami. Sesuai dari rencana kami sebelumnya, kami berangkat pada tanggal 28 mei 2015 dan pulang pada tanggal 02 juni 2015. Perjalanan dari malang menuju Dieng-Wonosobo memerlukan waktu yang cukup lama, kurang lebih 18jam beserta istirahatnya. Selama perjalanan kami sampai berfikir ini seperti perjalanan tanpa akhir,hehehehe. Sudah lama di jalan dan tidak sampai-sampai. Akhirnya kami semua tiba di Dieng-Wonosobo dengan selamat pada pukul 10.00 wita. Kami langsung menuju rumah bapak lurah untuk istirahat serta meminta izin untuk melaksanakan liputan di desa Dieng. Kami disambut hangat oleh pak lurah di sana. Tidak sadar saking hangatnya penyambutan kami semua tertidur di rumah beliau,hehehehee. Setelah kami bangun baru ngobrol santai dengan pak lurah, dan kami pun di sediakan sebuah rumah kosong yang biasa di gunakan beliau untuk menampung mahasiswa-mahasiswa yang mengadakan penelitian. Ya syukur alhamdulilah kami dapat tempat tinggal selama di Dieng. Rumah yang sederhana tapi fasilitas yang cukup lengkap membuat kami tidak berfikir panjang untuk cepat bersih-bersih dan tidur untuk memulihkan stamina kami. Tidur sampai malam hari membuat kami semua terbangun dikarenakan udara dingin mulai memeluk kami. Setelah kami menghangatkan diri kami berjalan-jalan di sekitar desa untuk berbaur dengan warga sekitar. Ternyata desa Dieng sekrang mulai ramai dengan wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Untuk itu warga sekitar memutar otak untuk mendapatkan penghasilan dari itu. Warga banyak yang membuka warung, pertokoan, dan pusat oleh-oleh untuk di jual. Padahal sebelum itu warga sekitar hanya berpusat pada penghasilan ladang saja.

Sabtu, 04 April 2015

PERASAAN DAN PENASARAN








ini postingan ku waktu jadi angota jurnalistik SMP ini karya terakhir ku waqtu saat 
SMP  2 GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK
==========================================
 ***
“Kepada seluruh anggota inti OSIS, agar segera berkumpul di sekretariat OSIS. Terimakasih.” Suara pengumuman itu menggema di setiap sudut sekolah melalui alat pengeras suara. 4 sekawan yang sedang menikmati makan siangnya, langsung menghentikan pembicaraan yang sedang berlangsung seru itu. Mereka segera menuju ruangan OSIS yang terletak di depan kantor kepala sekolah.
Mereka adalah Abel, Karin, Meta, dan Nadya. Abel, seorang gadis yang sederhana. Ia selalu bisa menyelesaikan sebuah masalah dengan kepala dingin. Rasa sosialismenya yang tinggi, membuat hampir semua orang di sekolah menyukainya. Ia mau berteman dengan siapa saja, tanpa melihat status sosial.
Karin, komentator yang cerewet. Kebiasaannya adalah mengomentari apa saja yang dilihatnya. Tapi baiknya, omongannya selalu sesuai dengan apa yang terjadi, ia orang yang jujur.
Nadya adalah seorang terpopuler di sekolah ini. Ia tidak hanya didukung oleh parasnya yang menawan itu, tapi juga dengan kepintaran dan kelancarannya berbahasa inggris.
Lain halnya dengan Meta, gadis pendiam yang terkenal dengan sifat cueknya. Ia lebih senang menghabiskan waktu luangnya untuk menulis. Setiap karyanya, selalu saja dimuat dalam majalah sekolah. Tapi, melalui perbedaan itulah mereka melengkapi satu sama lainnya.
Sesampainya di ruangan osis, sikap Meta agak sedikit aneh. Ia memandangi sekelilingnya. Ia merasa ada sesuatu yang ganjil dalam ruangan ini. Tapi ia segera melupakannya saat Abel sedikit berdehem. Saat  ini, hanya ada mereka berempat di dalam ruangan. Vino, ketua OSIS tidak dapat menghadiri rapat karena ia harus mengurusi hal lain. Sedangkan pembina OSIS, juga sedang menghadiri rapat dengan kepala sekolah tentang acara ulangtahun sekolah yang akan diadakan 2 hari lagi. Maka dari itu, Abel ditugasi untuk memimpin rapat dalam membuat proposal dan menyusun acara ulangtahun tersebut.
“Oke guys. Sekarang kita mulai pekerjaannya. Biar semuanya cepat beres, kita bagi tugas aja ya. Karin, lo bacain acara apa aja yang bakalan ditampilin nanti. Meta, lo catat apa yang dibacain Karin. Nadya, susun daftar tamu yang akan hadir, sekalian bikin konsep pamfletnya. Gue yang ngetik proposal.”
“Yaelahhh, si Vino nyari masalah aja sih, pake ga dateng segala. Ribet nih kerjaan jadinya.” Nadya mengeluh sambil menggembungkan pipinya.
“Sabar Nad, semangat dong. Besok tuh kita serbu si Vino rame-rame” hibur Karin singkat.
Meta hanya tersenyum, pertanda ia setuju dengan pendapat Karin. Mereka mulai fokus melakukan pekerjaan yang mendesak itu. Sambil bekerja, Meta tetap mengedarkan sudut matanya keseluruh ruangan.
Setelah 20 menit bekerja, Karin ambil suara. Ia minta izin ke toilet karena panggilan alam. Meta memandang Karin sampai punggungnya menghilang. Ia kembali memandangi sekeliling. Perasaannya mulai tidak enak. Entah mengapa, ia juga tidak tahu. ‘Ada yang aneh disini.’ batin Meta gusar.
Setelah keluar dari toilet, Karin tersentak ketika seperti melihat seseorang yang lewat begitu cepat. Ia memejamkan matanya, kemudian menarik nafas panjang. Sontak, langsung saja ia berlari kembali ke ruangan OSIS. Ia bingung, apa yang dilihatnya tadi?
Gue…tadi gue…ngeliat apa? Apa mungkin…gue…bisa…ahh, ga mungkin! Pasti cuma halusinasi aja. Itu cuma ada pada keturunan laki-laki keluarga gue.’ Batinnya sambil terus berpikir dan membuatnya resah.
Sampai di pintu ruangan OSIS, Meta langsung memandangi Karin dari atas sampai ke bawah. Ia melihat ada gurat kekhawatiran dalam diri Karin. Abel yang memperhatikan mereka, langsung bertanya, “Ta, lo kenapa? Kok aneh gitu. Lo juga kar, pucet banget.”
Hah? Hehe ga apa-apa kok.” Jawab Meta cepat.
I…iyaa ga ada apa-apa kok.” Karin mengikuti sambil sedikit tersenyum.
Karin kembali duduk di depan Meta. Mereka saling berpandangan, sibuk dengan pikiran yang berkecamuk dalam otak mereka. Abel masih tetap memperhatikan mereka, bingung. Apa yang sebenarnya terjadi? Nadya tetap fokus dengan pekerjaannya.
Setelah semuanya selesai, mereka membereskan peralatan dan bersiap-siap pulang. Saat akan sampai di gerbang sekolah, kembali Karin tersentak, membelalakkan matanya. Bayangan itu lagi, begitu cepat. Meta memegangi pundaknya. Bulu kuduknya merinding, merasakan suatu hawa aneh. Dingin.
***
Malam harinya, di sebuah rumah besar yang terkesan mewah, Karin, gadis berambut panjang itu masih memikirkan tentang apa yang tadi dilihatnya di toilet dekat aula sekolah. Bayangan itu nyata, tapi begitu cepat. Apakah benar ia mempunyai kelebihan yang sama dengan kakak laki-lakinya? Tapi menurut cerita yang ia dapatkan dari ceritanya, kemampuan itu hanya ada keturunan laki-laki keluarga Wibowo. Karin menghela napas panjang, ia bingung. Sangat bingung. Ia memandang langit-langit kamarnya sambil terus memikirkan hal itu sampai ia benar-benar terlelap dalam tidurnya.
Meta melirik jam dinding di kamarnya, sudah menunjukkan pukul 22.45 WIB, tapi ia masih belum bisa memejamkan matanya. Pikirannya masih fokus pada kejadian di ruangan OSIS tadi siang. Setelah merasa bosan, ia beranjak menuju kamar mamanya. Ia harus membicarakan ini pada mamanya.
“Ma…meta boleh masuk?” Tanya Meta seraya mengetuk pintu kamar mamanya.
“Ya, sayang. Silahkan.” Meta membuka pintu itu, dan segera menghampiri mamanya. “kamu kok belum tidur? Sudah mau jam 11, besok kan mau sekolah?” Tanya mama Meta.
“Ehmm…Meta mau tanya sesuatu. Tapi, mama jawab jujur ya. Meta butuh penjelasan mama.”
Mama Meta mengeryitkan keningnya, “Memangnya ada apa sayang?”
“Tadi ketika berada di ruangan OSIS, Meta merasakan suatu hawa aneh, seperti merasakan kehadiran makhluk halus. Meta takut, ma.”
Uhmm....Ngg....Meta, mama pikir sudah saatnya kamu tau. Kamu memang mempunyai kemampuan untuk merasakan keberadaan makhluk halus, tapi kamu tidak bisa melihatnya. Hanya sekedar merasakan. Mama juga tidak tau kenapa bisa begini, tapi kamu tidak usah takut ya. Itu adalah kelebihan, supaya kamu lebih berhati-hati. Tetap minta perlindungan pada Allah, sayang.” Mama memeluk Meta. Meta terhenyak. ‘Berarti ada suatu misteri di ruangan itu. Gue harus cari tau, tanpa ngelibatin sahabat-sahabat gue.’ batin Meta.
***
Besok paginya, tidak seperti biasanya, Karin yang selalu cerewet daritadi hanya diam. Pandangannya menerawang, begitu juga Meta. Sibuk memikirkan kejadian kemarin. Tiba-tiba seseorang datang menghampiri meja mereka. Ternyata itu Vino, cowok pujaan di SMA Tariga ini.
“Hallo girls, boleh gabung?”
Boleh dong, asal kita ditraktir.” Sambar Abel cepat.
“Traktir? Wah kebetulan banget. Gue juga niatnya gitu nih.” Jawab Vino lagi.
“Ah masa? Gaya aja tuh. Palingan kayak kemaren lagi, mau traktir tapi malah kita yang bayar semua makanan lo. Ga asik ah”
“Eh ini serius. Soalnya besok bakalan jadi hari istimewa buat gue. Mau ga?”
“Eciyeeee, istimewa. Apaan tuh?”
“Ada deh, besok pasti tau. Eh, Nad, lo cantik banget kalo dikuncir gini.”
“ASOYYYY ada yang muji-muji nih. Ada apa yaaa ehem” Abel langsung mencibir kearah Vino. Nadya yang dipuji malah malu-malu, ia menunduk. Vino tersenyum puas melihat ekspresi Nadya. Karin hanya tersenyum sedikit, lalu tiba-tiba membelalakkan matanya. Meta langsung mengarahkan matanya ke arah Vino, seperti ada seseorang yang berada di belakangnya. Tak disangka, tiba-tiba Karin pingsan. Mereka kaget, langsung menuju UKS.
Abel dan Nadya menunggu Karin sadar dengan perasaan gelisah dan cemas. Tidak biasanya Karin pingsan. Bahkan ini adalah pertama kalinya Karin pingsan di sekolah. Meta tidak ada disini, ia sedang berada di ruangan OSIS. Ia yakin, apa yang dirasakannya berhubungan dengan pingsannya Karin. Benar-benar suatu masalah. Ia harus segera mengetahuinya, ia tidak ingin Abel, Nadya, dan Vino menjadi korban selanjutnya. Cukup Karin sekali ini saja.
Setelah 20 menit berkeliling, Meta tidak merasakan hawa itu lagi. Ia putus asa, memutuskan untuk kembali ke UKS saja. Saat Meta sampai di UKS, Karin sudah sadar. Mukanya pucat, pandangannya masih kosong. Raut wajah Nadya sangat panik, ia bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi. Abel hanya diam, berusaha mengajak Karin bicara.
“Kar, ngomong dong. Lo kenapa? Jangan ngelamun gitu.”
Karin hanya diam.
Saat Meta bertanya, Karin memejamkan matanya. Sepertinya, ia sudah benar-benar kembali normal.
“Karinnnn, lo kenapa? Ayo cerita”
“Gue, gue…ahh ga penting.” Jawab Karin menahan air matanya.
“Kar, please lo cerita ke kita. Ada apa? Lo kenapa?” desak Abel.
Lima menit mereka diam, berpikir tentang peristiwa ini. Perlahan, Karin mulai bicara.
“Guys, gue…gue…mau ngomong sesuatu. Tapi kalian jangan jauhin gue ya?” Tanya Karin meyakinkan.
“Pasti lah kar, kita bakalan selalu bersama. Ayo cerita.”
Gue…punya…kemampuan ngeliat…makhluk halus. Dan…tadi gue, ngeliat…seseorang…di belakang Vino…orang itu…juga gue liat kemaren…pas dari toilet dan pas kita mau pulang.” Karin menyelesaikan kalimatnya dengan susah payah.
Semua yang mendengarnya membelalakkan mata. Kecuali Meta, ia tersenyum. Karin bingung, berusaga mengartikan senyum Meta itu.
“Tadinya gue berpikir kalo gue bakalan nyelesaiin misteri ini sendiri, tapi setelah kita tau kalo Karin bisa ngeliat ‘mereka’, gue pikir ini bakalan lebih mudah kalo dipecahin sama-sama. Kemampuan Karin bisa digabungin sama kekuatan gue buat ngerasain dimana ada ‘mereka’. Gue yakin, ada yang ga beres di sekolah kita ini, dan…gue bingung. Kenapa Vino diikutin orang itu?”
Abel, Nadya, dan Karin langsung tersentak dengan wajah penuh kebingungan. Mereka seperti berada di dalam sebuah mimpi, masuk ke dalam putaran cerita penuh misteri ini. Seseorang yang mengikuti Vino? Apa maksudnya?
***
Hari ini acara ulangtahun sekolah akan diselenggarakan. Abel, Karin, Meta, dan Nadya yang bertugas sebagai panitia sudah berada di sekolah. Mereka datang pagi seperti ini, karena mereka harus melanjutkan sedikit dekorasi pada pentas yang akan digunakan nanti.
Saat sampai di depan pentas, serentak semuanya ternganga, mata mereka terbelalak tak percaya. Ruangan yang sudah mereka dekor dengan indahnya, sekarang menjadi hancur berantakan. Kursi-kursi tergeletak dimana-mana tak beraturan, meja-meja patah, dan pentas itu…siapa yang menghancurkan semuanya? Nadya berteriak histeris. Meta langsung mengedarkan pandangannya ke semua sudut. Karin memejamkan matanya, merasa takut. Abel berjalan perlahan menuju sebuah meja di atas pentas. Di atas meja itu, terletak setangkai mawar merah, dengan sebuah kertas kecil.
“Aneh, semuanya berantakan, tapi bunga dan kertas ini tidak.” Lirih Abel pelan.
Gue takut guys! Ini bener-bener misteri, gue takutttttttt!”
Coba baca suratnya, Bel.” Pinta Meta juga pelan.
TO : My lovely girl, Nadya.
Nad, mungkin saat ini lo lagi baca surat ini dengan perasaan takut, tapi lo harus yakin kalo gue bakalan selalu ada buat ngelindungin lo, meskipun lo ga ngeliat itu.
Kita udah sahabatan lama, tapi gue ga bisa nyimpan perasaan ini terus. Gue harus bilang semuanya sama lo, kalo gue sayang sama lo. gue udah berusaha buat lupain perasaan gue demi kata “persahabatan” itu, tapi semuanya malah nyiksa batin gue.
Gue harap lo bisa nyadar, kalo gue cinta sama lo, sayang sama lo, bukan sebagai sahabat, tapi sebagai seorang laki-laki dan perempuan. Gue janji nanti gue bakalan slalu ada di samping lo, tapi buat saat ini…gue bener-bener minta maaf gabisa langsung nyatain perasaan gue ke lo, soalnya gue ga diizinin ngomongin ini langsung.
Nadya, would you like to be my girl?
With love,
Vino.
Nadya terisak, berteriak, berusaha mengerti tentang apa yang terjadi. Abel, Karin, dan Meta ikut mengeluarkan menangis. Mereka berpelukan, merasa benar-benar di alam mimpi. Mawar putih dan surat Vino…tapi dimana Vino?
“VINO DIMANAAAAAA? DIA DIMANA? GUE JUGA SAYANG SAMA LO VIN, LO DIMANA? GUE BUTUH LO, AYO TEMUIN GUE. GUE TAKUT DISINI VIN, JEMPUT GUEEEEE!” Nadya berteriak histeris lagi.
Tiba-tiba Abel juga ikut berteriak, menunjuk sesuatu di bawah.
“Itu…itu darah siapa?”
Lebih baik kita ikutin sampe di mana tetes darah ini berhenti. Kita harus selesaiin misteri ini, secepatnya.” Komando Meta. Semua mengangguk. Karin membimbing Nadya untuk melangkah. Tetesan darah tersebut menuju aula sekolah. Saat di pertengahan jalan, tiba-tiba Abel jatuh. Kembali Nadya berteriak, Karin memejamkan matanya. Meta menenangkan teman-temannya. Apa lagi ini?
Tidak beberapa menit setelah Abel jatuh, ia membuka matanya, dan spontan langsung berlari menuju aula. Meta, Karin dan Nadya kaget. Abel kenapa? Kesurupan? Ini sangat aneh. Mereka segera berlari menyusul Abel. Saat sampai di depan aula, Abel diam, menerawang. Meta bertanya kepada Abel tentang apa yang terjadi.
“Gue tadi ngeliat apa yang terjadi di sekolah ini. 2 tahun lalu, penjaga sekolah ini dibunuh karena akan membocorkan rahasia tentang korupsi di sekolah. Ia disiksa di dalam aula ini, dan kepalanya dipenggal, dan…disembunyikan di balik tembok ini. Tentang Vino…tadi pagi, sebelum kita datang, seseorang menusuknya dari belakang saat ia meletakkan mawar itu di atas meja. Lalu, Vino diseret ke dalam toilet. Hanya itu…yang aku dapatkan.” Abel mengakhiri ceritanya.
“Jadi, hubungannya dengan Vino?” Karin berusaha berkomentar.
“Kalian ingat, 2 tahun lalu papa Vino adalah kepala sekolah disini?” Meta berkata serius.
“Berarti yang membunuh penjaga sekolah itu…papa Vino? Dan, mayat penjaga sekolah yang penasaran itu membalaskan dendamnya pada Vino, anak dari orang yang membunuhnya?”
“Ya.” Jawab Abel singkat.
“Oh Tuhan! Kenapa harus Vino? Orang yang aku sayang, ini mimpi paling buruk yang pernah ada. Sadarkan aku dari mimpi ini, kembalikan aku pada keadaan normal, saat dimana aku tersenyum bahagia bersama dia, orang yang aku sayang!” Nadya mengigau. Ia terlalu shock dengan apa yang terjadi.
Abel dan Karin memeluk Nadya erat, berusaha menenangkan. Meta sudah menelepon kepala sekolah dan beberapa guru lainnya. Tak lama kemudian, kepala sekolah, guru-guru, dan siswa-siswi SMA Tariga sudah membanjiri aula, tempat dimana semua misteri itu berasal. Di sana juga ada mama Vino dan kakaknya. Papa Vino sedang berada di kantor polisi, sedang diintrogasi tentang peristiwa yang terjadi 2 tahun lalu. Ia mengakui semuanya, dan sekarang ia benar-benar sangat menyesal, kenapa harus anaknya yang mendapatkan balasan atas tindakan amoralnya? Kenapa bukan dirinya saja?
Mama Vino menangis bersama Abel, Nadya, Karin, dan Meta. Ini benar-benar tragedi yang ganas. Mereka masih belum percaya bahwa Vino bernasib tragis seperti ini. Tangis histeris mereka makin memuncak saat mayat Vino berhasil dikeluarkan dari toilet yang terkunci itu. Muka Vino lebam, dari perut, kepala, dan telinganya mengalir darah segar.
Kepala sekolah sudah memerintahkan orang untuk membongkar dinding aula tersebut, cukup lama sampai akhirnya benar-benar ditemukan sebuah kepala yang penuh darah beku. Sungguh, ini adalah peristiwa paling tragis yang pernah mereka alami. Mereka, gadis-gadis tangguh yang bisa menyibak sebuah misteri, perasaan cinta Vino pada Nadya, dan sepenggal kepala penjaga sekolah yang penasaran.
***

 
biz.