Minggu, 08 Februari 2015

SEPUTAR G-PHOC PART 1

 hy guys kemabli lagi dengan saya saat ini saya ingin bercerita mengenai UKM yang saya ikuti di kampus dimana saya kuliah saat ini pasti temen temen pada heran bukan apa sih itu UKM bagi yg SD SMP SMA tapi bagi yang udah kuliah jelas udah tau dong UKM ????? UKM adalah kependekan dari Unit Kegiatan Mahasisswa dan pada kali ini saya ingin menceritakan tentang UKM G_PHOC (Gajayana Photography Club) pasti mau tau atau heran bukan apa sih itu G-PHOC nama yang aneh bukan dan agak asing bagi yang baru denger ? G-PHOC ini adalah unit kegiatan mahasiswa yang bergelut di bidang  Photography disini hanya anak naka yang mau belajar fotography sajalah yang bergabung di dalamnya dan ga mungkin kan anak suka seni di suruh jadi photography ga nyambung bkan ? sebelum lebih lanjut saya akan kenalin dulu sejarah G-PHOC ini ayo cekidot...:)
Sejarah G_PHOC
 Gajayana Photography Club yang disingkat menjadi G-Phoc adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa termuda di lingkungan kampus Universitas Gajayana Malang yang berawaladari sebuah ide yang di cetuskan oleh Saudara D.S Santoso pada tahun 2003, dan bersama M. S Fatoni, Elly Mukarom, Alfa B., dan Wiwien pada tanggal 16 Desember 2003 dia membentuk G-Phoc atas dasar kesamaan hobi yang mereka miliki. Mereka membentuk G-Phoc. Dalam perkembangannya, Gajayana Photography Club telah melaksanakan berbagai kegiatan baik dalam lingkup intern kampus Universitas Gajayana Malang maupun diluar. Kegiatan intern G-Phoc meliputi Belajar fotografi perdana pada tahun 2004, dilanjutkan junting besar di pantai Sendang Biru serta pameran gelar karya pada bulan September 2005 dan September 2006. Untuk kegiatan di luar kampus yang diikuti meliputi, lomba karya foto, pameran bersama FORKOM FM (Forum Komunikasi Fotografi Malang) di aula utama UNIGA yang melibatkan UKM fotografi semalang dan hunting bersama FORKOM FM di Gunung Kawi. Tahun 2009 mengikuti pameran kasudo FORKOM FM di perpustakaan umum Malang, dan pada tahun 2010 G-Phoc juga mengikuti pameran dengan tema "Fanatisme Aremaniac" di aula ITN Malang. Serta sebagai tuan rumah Jambore Nasional Fotografi Se-Indonesia pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2013 mengikuti pameran gelar karya foto panggung FORKOM FM bersama LA Light dan SID.
 
Dan selanjutnya saya ingin bercerita tentang awal saya ingin belajar dan masuk ke UKM G_PHOC awalnya saya ga tau mau ngapain karena saya datang jauh dari pulausumatera tepatnya sumatera barat saya binggung karena ga ada teman di sini maklum pada Maba semua dan saya putuskan untuk mendekati salah satu UKM pada waktu itu di adakan gelar UKM dan disudut lapangan Parkir ada sekumpullan Maba 2014 saya pikir mungkin kalau saya ke sana ada baiknya juga dan siapa tau menemukan teman juga ya apa salahnya dan benar dugaan ku di sana saya menemukan dan berkenalan dengan teman teman angkatan 2014 lainnya salah satu teman yang saya temukan di sana sebut saja dia namanya Irsyad , Gilang awalnya aku malu malau mau berkenalan dengannya ternyata dan ternyata anaknya asik untuk di ajak berteman dan dari pertemuan ini baru laha aku merasakan sedikit suasana kampus ini dan aku di suruhlah mengisi formulir pendaftaran ikut di UKM itu dan sejak itu banayk kegitan yang di adakan di G-PHOC mulai belajar hunting dengan kamera analog sampai dengan camera DSLR awal aku tak tau apa apa mengenai kamera DSLR ini karena baru pertama kalinya aku memegangnya dan aku merasa sungkan untuk memotret takut hasilnya ga bagus akan tetapi dengan keberanian ku mencoba dan kaka senior itu (Mba selfi, Mbak putri , Mas ringgih) mengatakan ga papa sekarang hasilnya jelek kan masih tahap belajar dan aku encobanya dan singkat cerita pada suatu ketika kami para Maba di kumpulkan di sekretariatan G-PHOC untuk membicarakan tentang diklat lapang karena sebelumnya sudah di laksanakan diklat ruang dan berikut lah liputan yang saya dapatkan dari diklat lapang ini mulai kami berangkat dan tiba di daerah pelaksanaan yaitu bumi perkemahan Bedengan Batu akan lebih jelas nanti liat aja di postingan ku yang ke selanjutnya kali ini sampai sini dulu ya ....jangan lipa mampir terus ya di blog ku ini 

 SEMBOYAN YANG SANGAT POPULER DI G-PHOC ADALAH
"SALAM PHOTOGRAPHY G-PHOC"
Mau tau lagi tentang G-PHOC join aja di fb dan tweeter nya nih :
https://www.facebook.com/gphoc.malang?fref=ts







Sabtu, 07 Februari 2015

KOST PERDANA JAUH DARI ORANG TUA





Bagi ku kata kata kost emang agak asing sekali karena ini hal pertama kali aku pisah jauh dari keluargaku (BEDAPULAU DAN PROVINSI) terutama dengan ibuku yang selalu memprhatikan ku jika aku membutuhkan beliau dan beliaulah yang selalu menyemangatiku dikala aku lagi ngedrop misalkan pas aku mau ujian kopetensi kejuruan SMK tahun lalu pas 1 hari menjelang ujian aku benar ngedrop dan hanya ibu ku yang bisa menengkan jiwaku pada kala itu.
Konsekwensi ngekos itu adalah jauh dari orang tua. Diawal-awal adalah hari-hari suram karena masih belum terbiasa berpisah dengan keluarga. Bagi sebagian orang mereka hanya butuh 3 hari untuk bersedih berpisah dengan keluarga, tapi bagi yolan memerlukan waktu yang lama. Yolan tidak tau mengapa hal itu bisa terjadi padahal yolan  sudah pernah ngekos sebelumnya. Bagi yolan ngekos sekarang lebih berat, padahal yolan banyak yang menemani sanak famili di kota aremania ini  (kelurga om sobri , keluarga om nur dan anak naka mahasiswa cupak yang kuliah di berbagai universitas di malang ini )tapi tetap saja iya nangis. Ternyata ibu juga ngerasaain hal yang sama. Katanya beliau juga merasa berat. Saat beliau menelepon padapertama kali aku menginjakkan kai di kota malang beliau menelpon ku dan biasanya yang membantu ibu di rumah urusan yang kecil kecil aku akan tetapi kini beliaulah yang melakukan itu semua  tak terbayangkan oleh ku gimana rasanya ibu repot mengurus semua itu  tak tahan aku meneteskan butiran kristal air mata ini di dalam kamar kost yang baru saja aku tempati beberapa hari ini kurang lebih 3 hari  emang mas mas dan bapak ibu kost di sini baik tapi sebaik apapun mereka emang kelurga lah yang
selalu bisa meluluhkan hati ku  tapi demi mereka aku rela unntuk berpisah dengan mereka dan aku akan membuat mereka bangga aku akan membawa nilai yang bagus nanti nya .
Dan awal percakapan aku dan ibu ku dikala aku awal di malang
 “ndak ibo hati abg rasonyo?”
“ndak”
“lai ndak nangih?”
“lai indak do.”
“lai raso dek ama abg ngekos kini. Ibo hati ama dek nyo. Padahal patang-patang ko abg ngekos lo pas PKL tapi ndak barek kayak giko do.”
“mungkin patang dek lai dakek”
“ibo se hati ama raso e. Takana se iya dek ama. Manangih se ama dari patangnyo. Kok ado paralu telpon atau sms se ama di”
“kok sakik lansuang ka dokter atau puskesmas yo capek kabaan ama “
“Iyo ma bko abg agaiah tau ama ko”
“Jan cubo cubo makan mie se taruih bko mag tuw kambuh lo baliak dan jago kesehatan “
Kok ado apo apo nan paralu ndak bisa di kao surang lansuang kabaan ka kampuang dihh

Sebenanrnya aku sangat sedih, tapi iya tidak mau mengatakan kepada beliau karena aku tidak ingin beliau kepikiran, karena kau tau ibu ku ini  orangnya kalau ada suatu masalah mengenai anak anaknya lansung pikirannya tertuju ke sana maka dari itu aku tak ingin memberi thu yang sebenarnya padanya . dan sebenarnya awal aku kost di sini penyakit yang lama aku derita itu kambuh lagi karena aku tak tahan dengan suasana yang dingin maka penyakitku akan kambuh jika itu terjadi awalnya aku ga ada penyakit ini ga tau dari mana sumber penyakit yang ku derita ini . dan inilah yang di khawatirkan ibuku jika aku kost jika sakit siapa yang merawat abg tapi semua itu aku tahan sendiri .

Sebenarnya abg masih ingin bicara sama Ama, tapi iya tidak bisa menahan tangis mendengar cerita beliau seperti itu. Besok entah apa yang akan tejadi, karena besok ni yek (adik ibuku yang mengntrkan ku ke sini ) harus pulang. Mungkin sedihnya 2 kali lipat dari yang sekarang. sampai tanggal 12 september abg gak ada kegiatan karena hari pertama masuk kuliah tanggal 14. Selama itu abg harus berusaha agar terbiasa. Mungkin dengan memiliki teman aku bisa menghilangkan rasa sedih, masalahnya teman-teman yang ngekos di tempat ku kost  belum datang. aku yang datang terlalu cepat karena aku gak tau jadwalnya, kalau aku pulang nanggung dan juga memakan biaya yang banyak .
Dan pertama kali pula aku merasakan gimana rasanya berpuasa jauh dari orang tua dulu seewaktu SMK aku merasakan gimana sakitnya teman –teman ku yang sekolah di SMK.N 1 Solok berpuasa jauh dari orang tua dan sempat aku menangis memikirkan itu sekarang aku senang di sini bersama orang tua dan keluarga tapi tahun besok belum tentu aku bisa senang bagaimana jika aku merasakan juga apa yang mereka rasakan dan akhirnya itu semua terwujud aku merasakan apa yag merasakan tapi apa yang aku rasakan tidak seperti yang mereka rasakan aku memang jauh dari orang tua tapi disini aku masih senang aku berpuasa bersama dengan keluarga paman ku belum tingal sendiri seperti teman teman ku . dan selama 1 bulan aku seperti ini dan ter iba hati ku dikala Lebaran Idul Fitri tiba yang lain masih merasa bahagia bisa bersama dengan keluarga besarnya dan aku hanya bisa berkumpul dengan keluarga pamanku disana memang benar rasa sedih ku tiba inngin rasanya aku menangis dengan kuat tapi itu semua tak bisa aku hanya bisa menahannya mungkin ini  awal aku menuju kedewasaan dan aku menyadari jika aku terus terusan ingin bersama keluarga kapan lagi aku akan berfikir lebih dewasa lagi dan sekaranglah waktu nya .

Sekian dulu pengalaman yang aku rasakan pertama kalai aku nge kos ternyata kost itu ada enak ada gak nya lohJ ntar sambung di karya ku berikutnya lagi ya



Jumat, 06 Februari 2015

Sulit Belajar Programming, Apa Sebabnya?




Beberapa orang pernah bertanya kepada saya mengapa mereka sulit sekali belajar programming. Sudah belajar dari kuliah tapi nggak ngerti-ngerti juga. Nah ini menarik, sebab definisi problemnya jelas: Sudah belajar tapi tetap ngga ngerti juga, atau sudah berusaha tapi tetap ngga dapat juga. Untuk mengurai apa penyebabnya, maka saya tanyakan satu persatu.
1. Berapa jam yang kamu habiskan tiap hari untuk belajar programming? Rata-rata jawabannya adalah 1 jam kurang atau 2 jam. Bandingkan dengan kami yang sampai saat ini masih belajar programming rata-rata 8 jam sehari.
2. Berapa buku pemrograman yang kamu baca? Rata-rata jawabannya adalah tidak punya, hanya punya 1 atau 2 buku. Itupun buku kuliah. Bandingkan dengan kami yang sampai saat ini tetap membaca puluhan buku pemrograman walaupun internet menyediakan search engine yang mudah dan instan.
3. Berapa banyak soal yang kamu coba? Rata-rata jawabannya hanya 1 atau 2, itupun tugas kuliah. Bandingkan dengan kami yang sampai saat ini terus berusaha mengatasi 2 sampai 3 bug per harinya.
4. Apakah suka dengan dunia pemrograman? Rata-rata jawabannya ya sebenarnya suka sih, tapi….

Jadi apa penyebabnya?
1. Pola belajarnya salah
 Saya pernah bahas di blog ini bahwa pola belajar itu penting. Jika polanya benar, Insya Allah dapat ilmunya dan diberikan pemahaman. Jika polanya salah, tidak akan mengerti. Ada sebagian orang jenius yang tanpa diajari, dia bisa mengerti sendiri. Jumlah mereka sedikit sekali. Pemrograman pada dasarnya memang berat. Kata siapa gampang? Kalau gampang, pasti sudah banyak orang yang bisa kan? Karena memang pada dasarnya berat, maka usahanya juga harus istimewa. Ini tentang effort. Sampai saat ini kami masih berusaha menyerap ilmu-ilmu baru sepanjang hari atau rata-rata 8 jam per harinya. Bahkan sebagai pengusaha, kami bekerja rata-rata 18 jam per-hari. Dengan demikian kami lebih berpeluang untuk berhasil. Sementara kamu hanya belajar 1 jam – 2 jam per hari tapi pengen berhasil?
2. Kurang Referensi Berkualitas Pada saat kami kuliah,
 hasil pencarian di Yahoo! belumlah akurat seperti sekarang ini. Baru ketika muncul Google pada tahun 1999, pencarian menjadi demikian mudahnya dan akurat. Tapi sementara waktu itu, kami mengandalkan buku-buku di perpustakaan atau penjual buku bekas di Palasari atau Cikapundung. Maklum mahasiswa, duitnya cekak. Tapi itu tidak menghalangi usaha kami untuk mencari Referensi Berkualitas. Sampai saat ini kami masih membeli dan membaca buku-buku teknologi, komputer, pemrograman dan buku apa saja yang menurut kami menarik untuk dibaca. Search engine sudah banyak membantu mempersingkat pencarian yang gampang-gampang. Sayangnya, hasilnnya belum tentu berkualitas. Banyak juga tutorial yang ngaco, tidak jelas, dan kurang akurat. Saat ini saya masih menyimpan dan membaca puluhan buku-buku pemrograman, teknologi, bisnis, marketing, dan topik-topik lainnya yang menurut saya menarik. Belum termasuk buku-buku yang hilang, yang dipinjam orang tapi nggak dibalikin, yang disumbangkan dan lain sebagainya. Bandingkan dengan kamu yang cuma baca 1 atau 2 buku. Dengan referensi seperti itu, apakah kamu punya peluang besar untuk berhasil? Yang realistis ajalah, jangan ngimpi!
 3. Kurang Latihan
Perbandingan yang wajar untuk belajar programming adalah 1:9, artinya 10% pasif dan 90% aktif. Membaca, dengerin kuliah, nonton tutorial di YouTube termasuk pasif. Dan latihan, problem solving termasuk yang aktif. Kalau ada contoh yang diberikan di buku, tutorial, help, dokumentasi, usahakan coba-coba kombinasi cara lain. Bagaimana kalau ini diganti? Bagaimana kalau itu diganti? Pelajari bagaimana perubahan dan error yang didapatkan. Coba atasi error yang dihasilkan. Kalau cuma latihan soal 1 atau 2, berapa besar peluang kamu mengerti?
4. Tidak punya minat
Ini adalah akar masalah paling utama, yaitu tidak punya minat. Ini pernah saya bahas di tulisan 5 Syarat Menjadi Programmer. Walaupun mengaku suka dengan dunia pemrograman, bukan berarti punya minat. Banyak orang yang mengaku suka programming dan tidak bisa programming. Dia cuma pengen bisa, tapi tidak bersedia mengeluarkan effort yang dibutuhkan. Untuk mengeluarkan effort, perlu minat. Sehingga jika menemukan kesulitan, tidak terasa berat namun malah terobsesi. Saya sendiri memulai dari minat yang kuat terhadap dunia komputasi dan menemukan obsesi yang menggebu-gebu ketika belajar pemrograman. Otak saya biasa-biasa saja. Masih banyak yang lebih jenius. Jika kamu punya minat, kamu akan memiliki obsesi yang menggebu-gebu jika menemukan soal yang sulit. Kamu akan bersemangat untuk mengatasinya dan bersedia berusaha mati-matian dalam mengatasinya. Bukan mengeluh tidak bisa.

Kesimpulan Poin penting yang ingin saya sampaikan adalah MINAT dan USAHA. Obsesi dan Effort. Coba periksa kembali sebesar apa minat kamu terhadap pemrograman. Jika memang tidak berminat, lebih baik cari bidang lain. Periksa kembali sebesar apa effort yang telah kamu keluarkan, jika belum sempurna, maka sempurnakanlah. Ini pesan Nabi: Luruskan niat, sempurnakan ikhtiar, sabar menerima hasilnya.













5 Syarat Menjadi Programmer

Mengapa banyak lulusan di bidang Informatika tidak bisa membuat program? Mengapa banyak anak SMK jurusan RPL tidak bisa membuat program? Mengapa banyak programmer kelas dunia justru lulusan Sains atau Engineering? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya menemukan sebuah pola mengapa orang bisa jadi programmer yaitu perilakunya. Untuk membentuk perilaku ini memerlukan beberapa syarat.

Read more at: http://ilhamrizqi.com/2014/08/5-syarat-menjadi-programmer/#more-582


Mengapa banyak lulusan di bidang Informatika tidak bisa membuat program? Mengapa banyak anak SMK jurusan RPL tidak bisa membuat program? Mengapa banyak programmer kelas dunia justru lulusan Sains atau Engineering? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya menemukan sebuah pola mengapa orang bisa jadi programmer yaitu perilakunya. Untuk membentuk perilaku ini memerlukan beberapa syarat.

1. Punya Minat 

Syarat pertama yang harus Anda miliki yaitu punya minat atau ketertarikan yang kuat terhadap programming, dan komputer tentu saja. Dengan minat atau ketertarikan ini, Anda akan punya motivasi dari dalam jiwa Anda, bukan dari luar. Motivasi dari dalam ini yang akan membantu Anda untuk melewati jalan-jalan berliku dan gemblengan keras di kawah Sandiloka :D Jika Anda tidak punya minat, lupakan saja soal programming. Anda tidak akan kuat mengatasi problem-problem di dunia programming. Cari pekerjaan lain :)
 2. Menguasai Konsep-Konsep Dasar.
 Syarat kedua yang harus Anda miliki tentu saja menguasai konsep-konsep dasar pemrograman. Kuasai konsep-konsep Algoritma dari level dasar, misalnya algoritma mencari bilangan prima, algoritma quick short, membuat deret Fibonacci, dll. Cari tahu juga bagaimana komputer bekerja, bagaimana sebuah software diciptakan, bagaimana orang membuat software-software yang kita pakai saat ini. Dengan konsep dasar ini, Anda akan memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana sebuah sistem komputasi bekerja. Apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing metode? Kapan kita menggunakan teknik-teknik tersebut? Tanpa menguasai konsep-konsep dasar, Anda akan kebingungan dalam menyelesaikan masalah di pemrograman.

3. Belajar dari orang yang terbaik.
Satu hari berdialog dengan orang bijaksana jauh lebih bermanfaat dari pada sekolah bertahun-tahun. Carilah orang terbaik di dunia pemrograman, lalu belajarlah dari orang tersebut. Mungkin saja dia dosen di kampus. Mungkin saja dia menulis buku-buku pemrograman. Mungkin saja dia punya lembaga training. Pokoknya belajar dari orang terbaik di bidangnya, maka kita juga akan menjadi yang terbaik. Di sinilah pentingnya belajar di sekolah terbaik, di kampus terbaik. Sebab sekolah terbaik atau kampus terbaik bukan yang paling mewah fasilitasnya tapi yang memiliki guru-guru atau dosen-dosen terbaik di bidangnya. Trus, kalau ada kesempatan magang di perusahaan-perusahaan IT, ambil saja. Apalagi kalau di sana ada orang-orang terbaik yang ahli dan kita bisa belajar dari orang tersebut. Luruskan niat Anda untuk belajar dari orang terbaik, bukan cari alesan supaya bisa numpang internetan gratis buat download anime :D

 4. Suka Ngoprek.
Ngoprek itu berlatih, sambil bermain, sambil belajar, sambil riset juga. Tujuannya adalah untuk mengembangkan diri, terutama skill di bidang pemrograman. Dengan ngoprek, kita bisa mendapatkan pengetahuan baru, pengalaman baru, dan juga kemampuan baru. Pelajari satu atau dua bahasa pemrograman lain selain yang kita kuasai. Pelajari sistem database yang lain. Pelajari sistem operasi yang lain. Pokoknya terus berlatih supaya siap menghadapi perubahan apapun di masa depan. Tanpa ngoprek, kita tidak punya nilai tambah. Kalau cuma mengandalkan pelajaran sekolah, pertemuan-pertemuan kuliah, cuma punya ijasah dari kampus, yaaaaa kering banget :D Orang punya minat pasti suka ngoprek. Kalau ngga suka ngoprek, sebetulnya itu pertanda kita ngga punya minat lho. Jadi, sebaiknya cari bidang pekerjaan lain. 

5. Self-Education. Self-education,
mendidik diri sendiri, mengedukasi diri sendiri tujuannya adalah pengembangan diri. Tanpa pengembangan diri, kita akan menjadi manusia inflasi. Lho? Iya dong, kan makin tua, makin berkurang daya konsentrasinya, makin berkurang metabolismenya, makin berkurang energinya. Kalau tidak diimbangi dengan pengembangan diri, lama-lama ngga bisa kerja lagi dong? Ya sama aja kena inflasi :D
 Selain itu, kalau kita tidak mengedukasi diri-sendiri nanti lama-lama jadi kuper, atau istilah lainnya jadi orang pedalaman, tidak mengikuti diri perkembangan yang sedang berjalan saat ini. Banyak cara mengedukasi diri sendiri yaitu: membaca buku-buku pemrograman, mengikuti seminar/webinar tentang pemrograman, berpartisipasi dalam komunitas pemrograman, dan lain sebagainya.
Ikut lomba, ikut hackaton, ikut kontes pemrograman juga bagian dari edukasi lho supaya kita punya mental sebagai juara. Menang tidak menang, yang penting punya mental juaranya dulu. Lagi pula kalau tidak menang, biasanya hanya karena tidak sesuai kriteria, bukan karena jelek. Kalau punya budget atau dana khusus dari perusahaan, ikutilah training-training yang diselenggarakan oleh komunitas atau dari vendor.
Penutup Oke, segini dulu ya bagi-bagi tulisan tentang 5 Syarat Menjadi Programmer. Kalau Anda bersedia memenuhi syarat-syarat tersebut, silakan lanjutkan perjuangannya. Kalau tidak bersedia, lebih baik cari pekerjaan lain. Semoga bermanfaat. Kalau mau nambahin, atau mau mengkoreksi, monggo dengan senang hati lho :D









Home About Work 5 Syarat Menjadi Programmer 2 Replies 5 Syarat Menjadi Programmer Mengapa banyak lulusan di bidang Informatika tidak bisa membuat program? Mengapa banyak anak SMK jurusan RPL tidak bisa membuat program? Mengapa banyak programmer kelas dunia justru lulusan Sains atau Engineering? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya menemukan sebuah pola mengapa orang bisa jadi programmer yaitu perilakunya. Untuk membentuk perilaku ini memerlukan beberapa syarat. Nah, berikut saya bagikan 5 Syarat Menjadi Programmer. 1. Punya Minat Syarat pertama yang harus Anda miliki yaitu punya minat atau ketertarikan yang kuat terhadap programming, dan komputer tentu saja. Dengan minat atau ketertarikan ini, Anda akan punya motivasi dari dalam jiwa Anda, bukan dari luar. Motivasi dari dalam ini yang akan membantu Anda untuk melewati jalan-jalan berliku dan gemblengan keras di kawah Sandiloka :D Jika Anda tidak punya minat, lupakan saja soal programming. Anda tidak akan kuat mengatasi problem-problem di dunia programming. Cari pekerjaan lain :) 2. Menguasai Konsep-Konsep Dasar. Syarat kedua yang harus Anda miliki tentu saja menguasai konsep-konsep dasar pemrograman. Kuasai konsep-konsep Algoritma dari level dasar, misalnya algoritma mencari bilangan prima, algoritma quick short, membuat deret Fibonacci, dll. Cari tahu juga bagaimana komputer bekerja, bagaimana sebuah software diciptakan, bagaimana orang membuat software-software yang kita pakai saat ini. Dengan konsep dasar ini, Anda akan memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana sebuah sistem komputasi bekerja. Apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing metode? Kapan kita menggunakan teknik-teknik tersebut? Tanpa menguasai konsep-konsep dasar, Anda akan kebingungan dalam menyelesaikan masalah di pemrograman. 3. Belajar dari orang yang terbaik. better-than-a-thousand-days-of-dilligent-study-is-one-day-with-a-great-teacher Satu hari berdialog dengan orang bijaksana jauh lebih bermanfaat dari pada sekolah bertahun-tahun. Carilah orang terbaik di dunia pemrograman, lalu belajarlah dari orang tersebut. Mungkin saja dia dosen di kampus. Mungkin saja dia menulis buku-buku pemrograman. Mungkin saja dia punya lembaga training. Pokoknya belajar dari orang terbaik di bidangnya, maka kita juga akan menjadi yang terbaik. Di sinilah pentingnya belajar di sekolah terbaik, di kampus terbaik. Sebab sekolah terbaik atau kampus terbaik bukan yang paling mewah fasilitasnya tapi yang memiliki guru-guru atau dosen-dosen terbaik di bidangnya. Trus, kalau ada kesempatan magang di perusahaan-perusahaan IT, ambil saja. Apalagi kalau di sana ada orang-orang terbaik yang ahli dan kita bisa belajar dari orang tersebut. Luruskan niat Anda untuk belajar dari orang terbaik, bukan cari alesan supaya bisa numpang internetan gratis buat download anime :D 4. Suka Ngoprek. 5 Syarat Menjadi Programmer Ngoprek itu berlatih, sambil bermain, sambil belajar, sambil riset juga. Tujuannya adalah untuk mengembangkan diri, terutama skill di bidang pemrograman. Dengan ngoprek, kita bisa mendapatkan pengetahuan baru, pengalaman baru, dan juga kemampuan baru. Pelajari satu atau dua bahasa pemrograman lain selain yang kita kuasai. Pelajari sistem database yang lain. Pelajari sistem operasi yang lain. Pokoknya terus berlatih supaya siap menghadapi perubahan apapun di masa depan. Tanpa ngoprek, kita tidak punya nilai tambah. Kalau cuma mengandalkan pelajaran sekolah, pertemuan-pertemuan kuliah, cuma punya ijasah dari kampus, yaaaaa kering banget :D Orang punya minat pasti suka ngoprek. Kalau ngga suka ngoprek, sebetulnya itu pertanda kita ngga punya minat lho. Jadi, sebaiknya cari bidang pekerjaan lain. 5. Self-Education. Self-education, mendidik diri sendiri, mengedukasi diri sendiri tujuannya adalah pengembangan diri. Tanpa pengembangan diri, kita akan menjadi manusia inflasi. Lho? Iya dong, kan makin tua, makin berkurang daya konsentrasinya, makin berkurang metabolismenya, makin berkurang energinya. Kalau tidak diimbangi dengan pengembangan diri, lama-lama ngga bisa kerja lagi dong? Ya sama aja kena inflasi :D Selain itu, kalau kita tidak mengedukasi diri-sendiri nanti lama-lama jadi kuper, atau istilah lainnya jadi orang pedalaman, tidak mengikuti diri perkembangan yang sedang berjalan saat ini. Banyak cara mengedukasi diri sendiri yaitu: membaca buku-buku pemrograman, mengikuti seminar/webinar tentang pemrograman, berpartisipasi dalam komunitas pemrograman, dan lain sebagainya. Ikut lomba, ikut hackaton, ikut kontes pemrograman juga bagian dari edukasi lho supaya kita punya mental sebagai juara. Menang tidak menang, yang penting punya mental juaranya dulu. Lagi pula kalau tidak menang, biasanya hanya karena tidak sesuai kriteria, bukan karena jelek. Kalau punya budget atau dana khusus dari perusahaan, ikutilah training-training yang diselenggarakan oleh komunitas atau dari vendor. Penutup Oke, segini dulu ya bagi-bagi tulisan tentang 5 Syarat Menjadi Programmer. Kalau Anda bersedia memenuhi syarat-syarat tersebut, silakan lanjutkan perjuangannya. Kalau tidak bersedia, lebih baik cari pekerjaan lain. Semoga bermanfaat. Kalau mau nambahin, atau mau mengkoreksi, monggo dengan senang hati lho

Read more at: http://ilhamrizqi.com/2014/08/5-syarat-menjadi-programmer/#more-582
5 Syarat Menjadi Programmer 2 Replies 5 Syarat Menjadi Programmer Mengapa banyak lulusan di bidang Informatika tidak bisa membuat program? Mengapa banyak anak SMK jurusan RPL tidak bisa membuat program? Mengapa banyak programmer kelas dunia justru lulusan Sains atau Engineering? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya menemukan sebuah pola mengapa orang bisa jadi programmer yaitu perilakunya. Untuk membentuk perilaku ini memerlukan beberapa syarat. Nah, berikut saya bagikan 5 Syarat Menjadi Programmer. 1. Punya Minat Syarat pertama yang harus Anda miliki yaitu punya minat atau ketertarikan yang kuat terhadap programming, dan komputer tentu saja. Dengan minat atau ketertarikan ini, Anda akan punya motivasi dari dalam jiwa Anda, bukan dari luar. Motivasi dari dalam ini yang akan membantu Anda untuk melewati jalan-jalan berliku dan gemblengan keras di kawah Sandiloka :D Jika Anda tidak punya minat, lupakan saja soal programming. Anda tidak akan kuat mengatasi problem-problem di dunia programming. Cari pekerjaan lain :) 2. Menguasai Konsep-Konsep Dasar. Syarat kedua yang harus Anda miliki tentu saja menguasai konsep-konsep dasar pemrograman. Kuasai konsep-konsep Algoritma dari level dasar, misalnya algoritma mencari bilangan prima, algoritma quick short, membuat deret Fibonacci, dll. Cari tahu juga bagaimana komputer bekerja, bagaimana sebuah software diciptakan, bagaimana orang membuat software-software yang kita pakai saat ini. Dengan konsep dasar ini, Anda akan memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana sebuah sistem komputasi bekerja. Apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing metode? Kapan kita menggunakan teknik-teknik tersebut? Tanpa menguasai konsep-konsep dasar, Anda akan kebingungan dalam menyelesaikan masalah di pemrograman. 3. Belajar dari orang yang terbaik. better-than-a-thousand-days-of-dilligent-study-is-one-day-with-a-great-teacher Satu hari berdialog dengan orang bijaksana jauh lebih bermanfaat dari pada sekolah bertahun-tahun. Carilah orang terbaik di dunia pemrograman, lalu belajarlah dari orang tersebut. Mungkin saja dia dosen di kampus. Mungkin saja dia menulis buku-buku pemrograman. Mungkin saja dia punya lembaga training. Pokoknya belajar dari orang terbaik di bidangnya, maka kita juga akan menjadi yang terbaik. Di sinilah pentingnya belajar di sekolah terbaik, di kampus terbaik. Sebab sekolah terbaik atau kampus terbaik bukan yang paling mewah fasilitasnya tapi yang memiliki guru-guru atau dosen-dosen terbaik di bidangnya. Trus, kalau ada kesempatan magang di perusahaan-perusahaan IT, ambil saja. Apalagi kalau di sana ada orang-orang terbaik yang ahli dan kita bisa belajar dari orang tersebut. Luruskan niat Anda untuk belajar dari orang terbaik, bukan cari alesan supaya bisa numpang internetan gratis buat download anime :D 4. Suka Ngoprek. 5 Syarat Menjadi Programmer Ngoprek itu berlatih, sambil bermain, sambil belajar, sambil riset juga. Tujuannya adalah untuk mengembangkan diri, terutama skill di bidang pemrograman. Dengan ngoprek, kita bisa mendapatkan pengetahuan baru, pengalaman baru, dan juga kemampuan baru. Pelajari satu atau dua bahasa pemrograman lain selain yang kita kuasai. Pelajari sistem database yang lain. Pelajari sistem operasi yang lain. Pokoknya terus berlatih supaya siap menghadapi perubahan apapun di masa depan. Tanpa ngoprek, kita tidak punya nilai tambah. Kalau cuma mengandalkan pelajaran sekolah, pertemuan-pertemuan kuliah, cuma punya ijasah dari kampus, yaaaaa kering banget :D Orang punya minat pasti suka ngoprek. Kalau ngga suka ngoprek, sebetulnya itu pertanda kita ngga punya minat lho. Jadi, sebaiknya cari bidang pekerjaan lain. 5. Self-Education. Self-education, mendidik diri sendiri, mengedukasi diri sendiri tujuannya adalah pengembangan diri. Tanpa pengembangan diri, kita akan menjadi manusia inflasi. Lho? Iya dong, kan makin tua, makin berkurang daya konsentrasinya, makin berkurang metabolismenya, makin berkurang energinya. Kalau tidak diimbangi dengan pengembangan diri, lama-lama ngga bisa kerja lagi dong? Ya sama aja kena inflasi :D Selain itu, kalau kita tidak mengedukasi diri-sendiri nanti lama-lama jadi kuper, atau istilah lainnya jadi orang pedalaman, tidak mengikuti diri perkembangan yang sedang berjalan saat ini. Banyak cara mengedukasi diri sendiri yaitu: membaca buku-buku pemrograman, mengikuti seminar/webinar tentang pemrograman, berpartisipasi dalam komunitas pemrograman, dan lain sebagainya. Ikut lomba, ikut hackaton, ikut kontes pemrograman juga bagian dari edukasi lho supaya kita punya mental sebagai juara. Menang tidak menang, yang penting punya mental juaranya dulu. Lagi pula kalau tidak menang, biasanya hanya karena tidak sesuai kriteria, bukan karena jelek. Kalau punya budget atau dana khusus dari perusahaan, ikutilah training-training yang diselenggarakan oleh komunitas atau dari vendor. Penutup Oke, segini dulu ya bagi-bagi tulisan tentang 5 Syarat Menjadi Programmer. Kalau Anda bersedia memenuhi syarat-syarat tersebut, silakan lanjutkan perjuangannya. Kalau tidak bersedia, lebih baik cari pekerjaan lain. Semoga bermanfaat. Kalau mau nambahin, atau mau mengkoreksi, monggo dengan senang hati lho :D Incoming search terms: syarat menjadi programmer syarat menjadi programer

Read more at: http://ilhamrizqi.com/2014/08/5-syarat-menjadi-programmer/#more-582

 
biz.