Sabtu, 07 Februari 2015

KOST PERDANA JAUH DARI ORANG TUA





Bagi ku kata kata kost emang agak asing sekali karena ini hal pertama kali aku pisah jauh dari keluargaku (BEDAPULAU DAN PROVINSI) terutama dengan ibuku yang selalu memprhatikan ku jika aku membutuhkan beliau dan beliaulah yang selalu menyemangatiku dikala aku lagi ngedrop misalkan pas aku mau ujian kopetensi kejuruan SMK tahun lalu pas 1 hari menjelang ujian aku benar ngedrop dan hanya ibu ku yang bisa menengkan jiwaku pada kala itu.
Konsekwensi ngekos itu adalah jauh dari orang tua. Diawal-awal adalah hari-hari suram karena masih belum terbiasa berpisah dengan keluarga. Bagi sebagian orang mereka hanya butuh 3 hari untuk bersedih berpisah dengan keluarga, tapi bagi yolan memerlukan waktu yang lama. Yolan tidak tau mengapa hal itu bisa terjadi padahal yolan  sudah pernah ngekos sebelumnya. Bagi yolan ngekos sekarang lebih berat, padahal yolan banyak yang menemani sanak famili di kota aremania ini  (kelurga om sobri , keluarga om nur dan anak naka mahasiswa cupak yang kuliah di berbagai universitas di malang ini )tapi tetap saja iya nangis. Ternyata ibu juga ngerasaain hal yang sama. Katanya beliau juga merasa berat. Saat beliau menelepon padapertama kali aku menginjakkan kai di kota malang beliau menelpon ku dan biasanya yang membantu ibu di rumah urusan yang kecil kecil aku akan tetapi kini beliaulah yang melakukan itu semua  tak terbayangkan oleh ku gimana rasanya ibu repot mengurus semua itu  tak tahan aku meneteskan butiran kristal air mata ini di dalam kamar kost yang baru saja aku tempati beberapa hari ini kurang lebih 3 hari  emang mas mas dan bapak ibu kost di sini baik tapi sebaik apapun mereka emang kelurga lah yang
selalu bisa meluluhkan hati ku  tapi demi mereka aku rela unntuk berpisah dengan mereka dan aku akan membuat mereka bangga aku akan membawa nilai yang bagus nanti nya .
Dan awal percakapan aku dan ibu ku dikala aku awal di malang
 “ndak ibo hati abg rasonyo?”
“ndak”
“lai ndak nangih?”
“lai indak do.”
“lai raso dek ama abg ngekos kini. Ibo hati ama dek nyo. Padahal patang-patang ko abg ngekos lo pas PKL tapi ndak barek kayak giko do.”
“mungkin patang dek lai dakek”
“ibo se hati ama raso e. Takana se iya dek ama. Manangih se ama dari patangnyo. Kok ado paralu telpon atau sms se ama di”
“kok sakik lansuang ka dokter atau puskesmas yo capek kabaan ama “
“Iyo ma bko abg agaiah tau ama ko”
“Jan cubo cubo makan mie se taruih bko mag tuw kambuh lo baliak dan jago kesehatan “
Kok ado apo apo nan paralu ndak bisa di kao surang lansuang kabaan ka kampuang dihh

Sebenanrnya aku sangat sedih, tapi iya tidak mau mengatakan kepada beliau karena aku tidak ingin beliau kepikiran, karena kau tau ibu ku ini  orangnya kalau ada suatu masalah mengenai anak anaknya lansung pikirannya tertuju ke sana maka dari itu aku tak ingin memberi thu yang sebenarnya padanya . dan sebenarnya awal aku kost di sini penyakit yang lama aku derita itu kambuh lagi karena aku tak tahan dengan suasana yang dingin maka penyakitku akan kambuh jika itu terjadi awalnya aku ga ada penyakit ini ga tau dari mana sumber penyakit yang ku derita ini . dan inilah yang di khawatirkan ibuku jika aku kost jika sakit siapa yang merawat abg tapi semua itu aku tahan sendiri .

Sebenarnya abg masih ingin bicara sama Ama, tapi iya tidak bisa menahan tangis mendengar cerita beliau seperti itu. Besok entah apa yang akan tejadi, karena besok ni yek (adik ibuku yang mengntrkan ku ke sini ) harus pulang. Mungkin sedihnya 2 kali lipat dari yang sekarang. sampai tanggal 12 september abg gak ada kegiatan karena hari pertama masuk kuliah tanggal 14. Selama itu abg harus berusaha agar terbiasa. Mungkin dengan memiliki teman aku bisa menghilangkan rasa sedih, masalahnya teman-teman yang ngekos di tempat ku kost  belum datang. aku yang datang terlalu cepat karena aku gak tau jadwalnya, kalau aku pulang nanggung dan juga memakan biaya yang banyak .
Dan pertama kali pula aku merasakan gimana rasanya berpuasa jauh dari orang tua dulu seewaktu SMK aku merasakan gimana sakitnya teman –teman ku yang sekolah di SMK.N 1 Solok berpuasa jauh dari orang tua dan sempat aku menangis memikirkan itu sekarang aku senang di sini bersama orang tua dan keluarga tapi tahun besok belum tentu aku bisa senang bagaimana jika aku merasakan juga apa yang mereka rasakan dan akhirnya itu semua terwujud aku merasakan apa yag merasakan tapi apa yang aku rasakan tidak seperti yang mereka rasakan aku memang jauh dari orang tua tapi disini aku masih senang aku berpuasa bersama dengan keluarga paman ku belum tingal sendiri seperti teman teman ku . dan selama 1 bulan aku seperti ini dan ter iba hati ku dikala Lebaran Idul Fitri tiba yang lain masih merasa bahagia bisa bersama dengan keluarga besarnya dan aku hanya bisa berkumpul dengan keluarga pamanku disana memang benar rasa sedih ku tiba inngin rasanya aku menangis dengan kuat tapi itu semua tak bisa aku hanya bisa menahannya mungkin ini  awal aku menuju kedewasaan dan aku menyadari jika aku terus terusan ingin bersama keluarga kapan lagi aku akan berfikir lebih dewasa lagi dan sekaranglah waktu nya .

Sekian dulu pengalaman yang aku rasakan pertama kalai aku nge kos ternyata kost itu ada enak ada gak nya lohJ ntar sambung di karya ku berikutnya lagi ya



Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 
biz.