Selasa, 03 Februari 2015

MERINDUKAN SAHABAT KECIL




Kau adalah seorang wanita yang sudah lama ku kenal. Kita bersahabat sejak kecil, ku mengenalmu apa adanya, baik luar maupun dalam. Ku sangat mengenal seluk beluk tingkah dan sifat mu, teman. Kau sesosok wanita yang smart dan ceria
Dahulu kita sering bercanda tawa, saling mengejek satu sama lain, bersenda gurau, pulang dan pergi sekolah bersama, serasa saling mengisi satu sama lainnya.
          Hah ..aku hanya bisa menghela nafas panjang setiap kali ku terkenang masa kecil bersama mu, teman. Kau sesosok teman yang dapat mengisi hari ku. Dahulu saat semasa duduk di bangku sekolah dasar, tiada hari tanpa bermain. Bahkan saat sesampainya di rumah sepulang dari sekolah, kita langsung bermain kembali. Benar-benar masa yang sangat indah di waktu kecil.
Tapi ..saat lulus SD kau berencana untuk melanjutkan SMP di Bandung, dan itu pun tejadi. Jujur, saat itu aku merasa sedih dan kesepian, merasa tidak ada lagi yang bisa ku ajak bermain.
Tetapi di sisi lain ku masih merasa bahagia, karena kau masih menyempatkan untuk berlibur ke Depok, bila liburan sekolah telah tiba. Dan kau pun juga selalu mengabari ku jika kau sudah berada di Depok.
          Waktu pun cepat berlalu, saatnya kami saling lulus SMP. Kau sempat bilang pada ku, kalau kau berniat melanjutkan SMA di Depok. Aku senang mendengarnya, bahkan aku mengajak mu untuk satu sekolah dengan ku, tapi kau terlihat bimbang dan bingung.
          “Kenapa? kamu terlihat bingung?” tanyaku. “Entahlah, aku takut Ayah ku tidak memberi izin untuk bersekolah di Depok” jawabnya dengan nada rendah. “Loh, emangnya kenapa..?” tanyaku dengan heran.
“Sepertinya Ayah ku lebih menyukai kalau aku bersekolah di Bandung. Katanya agar bisa bersama-sama dengan Ayah dan Ibu, kalau di Depok aku hanya bersama Mas ku dan istrinya”. “Oh ..jadi itu maksudnya, ya sudah kalu begitu” jawabku dengan nada yang cukup sedih.
Akhirnya dia pun melanjutkan SMA di Kota Kembang itu, dan aku pun mulai terbiasa akan itu.
Sekarang pun telah berbeda, sekarang aku yang suka berkunjung ke Kota Kembang itu. Awalnya si agak ragu, tapi ..karena dia dan orang tuanya mengajak ku berlibur ke sana, aku pun mau. Kini, setiap libur sekolah aku menyempatkan untuk menginap di sana
          “Kamu mau ikut ke Bandung?” Tanya-nya. “Hmm ..iya aku mau” jawabku. “Benar? Ayo, sekarang kita berangkat!” jawabnya yang begitu senang dengan senyum ceria di bibirnya. Aku pun membalas senyum cerianya.
          Saatnya lulus SMA pun tiba, kami pun saling sibuk dengan pendaftaran dan tes-tes dari berbagai Universitas. Tetapi kita masih ada waktu untuk berkomunikasi tentang perkuliahan.
“Hai, gimana dengan pendaftarannya? Sudah ada yang berhasil?” Tanya-nya kepada ku melalui SMS.
“Ya ..begitu lah” jawabku. “Begitu bagaimana?”. “Belum ada yang berhasil” jawabku. “Oh ..ya sudah, pasti ada yang berhasil kok” jawabnya seolah memberi semangat. “Amiin ..Oh ya, kamu sendiri bagaimana?” tanyaku.
“Oh iya, syukur ..aku sudah dapat”. “Syukur deh ..di mana?” tanyaku.
“Di salah satu Universitas swasta di Bandung” jawabnya. “Oh ..selamat ya” ucapku.
          Hari demi hari, waktu demi waktu terus berjalan, kami pun sudah aktif berkuliah, dan mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing. Dan kau pun seolah-olah mulai menghilang. Kini, pesan-pesan ceria dan penyemangat di handphone ku, saat ku berulang tahun tiada lagi. Bahkan saat ku mengucapkan, “Happy Birthday kawan ..” kau hanya membalasnya dengan biasa saja.
Kini, tiada lagi komunikasi, SMS, bahkan di Facebook mu pun sudah tak terlihat. “Kemana kau teman? Ada apa dan kenapa?” itu yang suka terucap di dalam hati ku. Semoga ini tidak terjadi sampai nanti, karena aku merindukanmu sahabat kecil ku ..



Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 
biz.